ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ORDINARY LEAST SQUARE DAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA PRODUSEN SEPATU ONLINE BOGOR

Diana Kartika Agustina
2411907453
2023
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ORDINARY LEAST SQUARE DAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA PRODUSEN SEPATU ONLINE BOGOR
Depok-GICI Business School-2023
Skripsi

Setiap perusahaan besar maupun kecil, yang bergerak dibidang jasa atau manufaktur pasti selalu membutuhkan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada suatu kendala. Perusahaan suatu saat tidak dapat memenuhi jumlah pesanan dari pelanggannya. PSO merupakan salah satu salah satu sentral pembuatan sepatu rumahan yang berlokasi di Ciomas Parakan Bogor-Jawa barat. PSO memproduksi sepatu khusus wanita dan memiliki pihak buyer yang memakai jasa PSO. Untuk mencegah kekurangan atau kelebihan stok bahan baku maka perlu adanya perhitungan jumlah persediaan bahan baku yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pesanan produk optimal EOQ, untuk mengetahui total biaya persediaan bahan baku berdasarkan metode EOQ yang harus dikeluarkan pelaku usaha, untuk mengetahui kapan pemesanan kembali harus dilakukan ROP bahan baku untuk persediaan, penerapan metode EOQ dan ROP pada PSO dalam mengoptimalisasi biaya persediaan serta untuk mengtahui perkiraan jumlah pesanan pada 1 tahun yang akan dating dengan menggunakan metode Ordinary Least Square OLS. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder yang bersifat kuantitatif yang berhubungan dengan persediaan bahan baku sepatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelian bahan baku optimal menurut metode EOQ selama periode 2022 ialah untuk suede sebanyak 43 m, insole sebanyak 497 pcs dan sole sebanyal 479 pcs. Perbandingannya menurut EOQ ialah untuk suede sebanyak 42 m, insole sebanyak 487 pcs dan sole sebanyak 470pcs. Frekuensi pemesanan bahan baku menggunakan metode EOQ pada periode 2022 ialah untuk suede sebanyak 21 kali, insole sebanyak 54 kali dan sole sebanyak 56 kali. Perbandingan menurut metode EOQ ialah untuk suede sebanyak 20 kali, insole sebanyak 53 kali dan sole sebanyak 55 kali. titik pemesanan kembali reorder point (ROP) menurut metode EOQ pada periode 2022 untuk suede sebanyak 3 m untuk insole dan sole sebanyak 93 pcs. Hasil perbandingannya yaitu untuk suede sebanyak 3 m untuk insole dan sole sebanyak 89 m. dengan menggunakan metode EOQ PSO dapat menghemat total biaya persediaan sebesar Rp. 61.641 untuk suede, Rp. 471 untuk insole, Rp. 7.047 untuk sole.

Kata kunci: peramalan (OLS), persediaan, jumlah pesanan optimal (EOQ), total biaya persediaan (TIC), titik pemesanan kembali (ROP).

S1 Manajemen
73