Analisis Biaya Bahan Baku Langsung Dan Biaya Bahan Baku Tidak Langsung Dalam Pembuatan Kemeja PDH Untuk Menentukan Harga Jual Di Cude Konveksi

Laela Sari
2421901805
2023
Analisis Biaya Bahan Baku Langsung Dan Biaya Bahan Baku Tidak Langsung Dalam Pembuatan Kemeja PDH Untuk Menentukan Harga Jual Di Cude Konveksi
Depok-GICI Business School-2023
Skripsi

Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini sacara tidak langsung telah mendorong persaingan bisnis antar entitas diberbagai bidang. Berkembangnya usaha pakaian dengan segala peralatan mesin potong, mesin jahit, dan gosokan tradisional. Harga jual merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan dalam bersaing. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pencatatan biaya bahan persediaan bahan baku langsung dan tidak langsung, perhitungan persediaan bahan baku langsung dan tidak langsung, bahan baku apa saja yang dipakai saat pembuatan kemeja PDH, perhitungan biaya bahan baku langsung dan tidak langsung dalam menentukan harga jual. Populasi dalam penelitian ini adalah CUDE KONVEKSI yang merupakan salah satu pembuatan baju kemeja PDH yang berada di daerah Kp. Sukaasih No.43 RT 003 RW 012 Kelurahan Cipaku Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor. Sampel yang digunakan dalam penelitiian ini adalah kemeja PDH dengan penentuan harga jual. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data diperoleh dengan melakukan wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian di CUDE KONVEKSI menunjukan bahwa pencatatan persediaan bahan baku untuk pembuatan kemeja PDH pada Cude Konveksi masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara tulisan tangan. Cude konveksi belum menyediakan software untuk mempermudah pencatatan persediaan bahan baku. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan kemeja PDH yaitu 2 meter American drill, 20 cm kain keras lengket, 8 kancing untuk kemeja lengan pendek, 10 kancing untuk kemeja lengan panjang, dan 1 plastik untuk 1 kemeja PDH. Untuk harga bahan baku nya yaitu 1 ball American drill 900.000, 1 ball kain keras lengket 130.000, kancing 1 gross 20.000, platik baju 1 pack 28.000, benang jahit 1 lusin 35.000, benang bordir 20.000. Perhitungan harga jual menggunakan metode Mark Up dengan proses belanja bahan, pembuatan desain, pemotongan kain, proses bordir, proses penjahitan dan finishng menghasilkan harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode Biaya Plus dan Penetapan Perkiraan yang selama ini digunakan oleh perusahaan. Harga jual menurut metode Mark Up 124.000 sedangkan menurut metode Biaya Plus sebesar 123.500, sedangkan harga jual peruahaan yang selama ini sebesar 120.000. Sebaiknya perusahaan menggunakan metode biaya Mark Up.

Kata kunci: Biaya Bahan Baku, Metode Mark Up, Metode Biaya Plus, Harga Jual

S1 Akuntansi
398